Metodologi penelitian
Pengetahuan adalah : pembentukan pemikiran asosiativ
yang menghubungkan atau menjalin sebuah pikiran dengan kenyataan atau
dengan fikiran lain berdasarkan pengalaman yang berulang-ulang tanpa pemahaman
mengenai kausalitas yang hakiki dan universal.
Proses mendapatkan pengetahuan
Fenomena
Panca indra
Pengalaman
Fenomena adalah gejala-gejala atau kejadian-kejadian di alam semesta;
Pengalaman adalah hasil tangkapan panca indra terhadap fenomena-fenomena;
Pengetahuan adalah merupakan pengalaman yang berulang-ulang didapat dari pengalaman
yang diulang-ulang;
Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang menjelaskan kausalitas sebab akibat dari suatu objek menurut metode-metode tertentu yang merupakan suatu
kesatuan sistem.
Tujuan ilmu adalah :
1.
Menjelaskan fenomena-fenomena yang ada dialam
semesta ini;
2.
Untuk memprediksi atau meramalkan kejadian-kejadian yang ada di alam semesta atau
meramalkan fenomena yang akan terjadi.
Sifat-sifat ilmu
1.
Berasal dari kajian alam semesta;
Bahwa ilmu menejelajahi dunia empiris tanpa batas sepanjang dapat ditangkap panca indra manusia.
2.
Tingkat kebenaran yang dicapai oleh ilmu
adalah kebenaran relatif atau tidak sampai kepada kebenaran yang mutlak.
Kebenaran relatif adalah kebenaran yang kadang-kadang benar dan
kadang-kadang tidak benar.
Kebenaran mutlak adalah kebenaran yang selalu benar kapan pun dan
dimana pun.
3.
Ilmu menemukan proporsi-proporsi (hubungan
sebab akibat), cetiris paribus (faktor lain dianggap tetap).
Asumsi ilmu
1.
Bahwa dunia ini ada;
2.
Fenomena-fenomena yang ditangkap indra
manusia adalah berhubungan satu sama lainnya;
3.
Kita percaya akan kemampuan indra-indra
manusia yang menangkap fenomena-fenomena.
Komponen-komponen pembangun ilmu
1.
Fenomena
Gejala-gejala atau kejadian-kejadian dialam semesta.
2.
Konsep
Suatu simbol-simbol atau atribut-atribut yang
mengandung pengertian singkat dari fenomena dengan kata lain konsep merupakan
pneyederhanaan dari fenomena, merupakan nama untuk fenomena. Pada dasarnya
konsep memiliki dua sifat:
1) Konsep mempunyai nilai katagorial, baik katagorial
kuantitatif atau pun nilai katagorial kualitatif;
Kuantitatif berupa kata-kata
Kualitatif berupa angka-angka
2) Konsep yang tidak memiliki nilai katagorial
3.
Variabel
Sifat atau jumlah yang memiliki nilai katagorial baik kuantitatif
maupun kualitatif.
4.
Fakta
Hubungan-hubungan yang telah ditemukan dan ditunjang data empiris.
5.
Teori
Seperangkat konsef atau definisi dan proforsi-proforsi
yang berhubungan satu sama lain yang menunjukan fenomena secara sistematis, tujuan teori :
1) Menjelaskan fenomena-fenomena alam semesta;
2) Meramalkan fenomena-fenomena yang akan teradi atau
perubahan fenomena.
6.
Proporsi
Adalah hubungan sebab akibat yang berlaku umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar