PERMASALAHAN
KEPENDUDUKAN DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA
1. PERTUMBUHAN
PENDUDUK
·
Penduduk adalah
orang-orang yang mendiami suatu tempat
(kampung, negara, pulau, dan sebagainya) dan tercatat sesuai dengan persyaratan
dan ketentuan yang berlaku di tempat itu.
·
Penduduk menurut UUD 1945 Bab X Pasal 26 adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia.
·
Sensus Penduduk adalah keseluruhan penduduk pada periode waktu tertentu.
·
Perubahan jumlah
penduduk disebabakan oleh adanya pertumbuhan penduduk baik pertumbuhan positif
maupun pertumbuhan negatif.
·
Pertumbuhan positif adalah pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan jumlah penduduk
bertambah
·
Pertumbuhan negatif adalah pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan jumlah penduduk
mengalami penurunan.
Perubahan penduduk di suatu daerah atau negara
dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu:
1.
Fertilisasi
(kelahiran) adalah tingkat kelahiran hidup seorang wanita selama masa
reproduksinya (siap untuk melahirkan keturunan).
2.
Mortalitas
(kematian) adalah meninggalnya seorang penduduk menyebabkan berkurangnya jumlah
penduduk.
3.
Migrasi adalah
berpindahnya seorang penduduk dari suatu tempat ke tempat lain yang menyebabkan
berkurang atau bertambahnya jumlah penduduk.
Bentuk migrasi diantaranya adalah:
1.
Imigrasi adalah
pindahnya penduduk ke negara lain
2.
Emigrasi adalah
masuknya penduduk dari negara lain
3.
Transmigrasi
adalah pindahnya penduduk ke pulau lain dalam satu negara
4.
Urbanisasi adalah
pindahnya penduduk dari desa ke kota.
Pertumbuhan penduduk dibedakan menjadi dua yaitu:
1.
Pertumbuhan
penduduk alami
2.
Pertumbuhan
penduduk migrasi
Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis
antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi
jumlah penduduk.
Pertumbuhan penduduk dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1.
Pertumbuhan
penduduk alami (natural increase)
Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih jumlah
kelahiran dengan jumlah kematian. Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk
alami adalah berikut:
Keterangan : T =
angka pertumbuhan penduduk (jiwa)
L = jumlah kelahiran (jiwa)
M = jumlah kematian (jiwa)
Contoh:
Penduduk Indonesia tahun 2000 berjumlah 201,1 juta
jiwa. Angka kelahiran 24 per seribu dan angka kematian 8 per seribu. Berapakah
pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2000 tersebut?
Jawab:
L =
24
M = 8
T =
L – M
=24
– 8 = 16 per seribu
Bila dijadikan persen =
Pada tahun 2000 pertumbuhan penduduk 1,6% =
Jumlah penduduk Indonesia tahun 2007 =
2.
Pertumbuhan
penduduk migrasi
Adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari
selisih jumlah migrasi masuk (imigrasi) dan jumlah migrasi keluar (emigrasi).
Dihitung dengan rumus:
Keterangan:
T : jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
I : jumlah migrasi masuk pertahun
E : jumlah migrasi keluar per tahun
3.
Pertumbuhan
penduduk total (total population growt)
Adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih
jumlah kelahiran dengan jumlah kematian ditambah dengan selisih jumlah migrasi
dan jumlah emigrasi.
Dihitung dengan rumus:
Keterangan:
T : pertumbuhan
penduduk per tahun
L : Jumlah
kelahiran per tahun
M : jumlah
kematian per tahun
I : jumlah
imigrasi (penduduk yang masuk ke suatu negara/wilayah untuk menetap) per tahun
E : jumlah
emigrasi (penduduk yang meninggalkan/pindah ke wilayah/negara lain) per tahun
Penggolongan pertumbuhan penduduk didasarkan pada:
·
Pertumbuhan
penduduk dikatakan rendah jika < 1%
·
Pertumbuhan
penduduk dikatakan sedang jika antara 1% - 2%
·
Pertumbuhan
penduduk dikatakan tinggi jika > 2%
Rendahnya jumlah penduduk dipengaruhi tingkat
kelahiran dan kematian
Kriteria yang digunakan untuk mengukur tinggi
rendahnya angka kelahiran dan kematian adalah:
a.
Penggolongan
angka kelahiran
·
Angka kelahiran
rendah, jika angka kelahiran < 30
·
Ankga kelahiran
sedang, jika angka kelahiran antara 30 – 40
·
Angka kelahiran
tinggi, jika angka kelahiran > 40.
b.
Penggolongan
angka kematian
·
Angka kematian
rendah, jika angka kematian < 10
·
Angka kematian
sedang, jika angka kematian antara 10 – 20
·
Angka kematian
tinggi, jika angka kematian > 20.
2. ANGKA KELAHIRAN
DAN KEMATIAN
Angka kelahiran dibagi
menjadi dua:
1.
Angka kelahiran
kasar
Yaitu banyaknya bayi yang
lahir hidup setiap 1.000 penduduk selama 1 tahun.
Dihitung dengan rumus:
Keterangan:
CBR (crude birt rate) : angka kelahiran kasar
B (birth) :
jumlah kelahiran
P (population) : jumlah penduduk
2.
Angka kelahiran
khusus
Yaitu
banyaknya bayi yang lahir hidup setiap 1.000 penduduk wanita usia tertentu
(usia subur) selama satu tahun.
Setiap
tahun angka kelahiran bisa bertambah atau berkurang. Faktor-faktor yang
mendorong angka kelahiran diantaranya:
kawin usia dini
adanya beberapa
anggapan di masyarakat, seperti:
a)
anak sebagai
penentu status sossial
b)
punya banyak anak
merasa terpandang di mata masyarakat
c)
anak sebagai
penerus keturunan
d)
banyak anak
banyak rezeki.
Selain
faktor-faktor pendorong terdapat juga faktor-faktor penghambat angka kelahiran,
diantaranya:
a)
pelaksanaan
program Keluarga Berencana (KB)
b)
alasan ekonomi
atau pendidikan, orang menunda perkawinan
c)
wanita karier, merasa
repot jika mempunyai anak banyak
d)
karena suatu
penyakit tertentu yang diderita perempuan, seperti kanker rahim, atau keguguran
ketika melahirkan
e)
adanya
udang-undang pokok perkawinan NO.1 tahun 1974 yang menentukan umur minimal
kawin seorang laki-laki dan wanita 16 tahun.
Angka kematian dibedakan
menjadi dua:
1.
angka kematian
kasar
adalah banyaknya orang yang
mati setiap 1.000 penduduk per tahun
Keterangan:
CDR (crude death rate) : Angka kematian kasar
D (death) :
jumlah kematian
P (population) : jumlah penduduk
2.
angka kematian
khusus
adalah banyaknya orang yang
mati setiap 1.000 penduduk usia tertentu per tahun.
Sama halnya seperti angka
kelahiran, angka kematian juga dipengaruhi oleh faktor-faktor pendorong dan
faktor-faktor penghambat diantara faktor pendorong tersebut adalah:
a)
adanya bencana
alam dan wabah penyakit
b)
fasilitas
kesehatan yang kurang
c)
tinkat kesehatan
masayarakat yang rendah
d)
makanan kurang
bergizi
e)
kecelakaan lalu
lintas
f)
adanya peperangan
adapun faktor-faktor
penghambatnya diantaranya:
a)
fasilitas
kesehatan yang lengkap
b)
kemajuan
pendidikan dan kesadaran masayarakat terhadap kesehatan
c)
larangan agama
membunuh orang
d)
makanan cukup
bergizi
e)
lingkungan yang
bersih dan teratur.
3. LEDAKAN
PENDUDUK DAN UPAYA MENGATASINYA
Dapat
diartikan sebagai suatu keadaan kependudukan yang memperlihatkan pertumbuhan
yang melonjak cepat dalam waktu yang relatif pendek. Biasanya terjadi akibat
angka kelahiran yang sangat tinggi, sedangkan angka kematian mengalami
penurunan yang drastis.
Bebarapa
dampak negatif yang timbul sebagai akibat dari
terjadinya ledakan penduduk diantaranya sebagai berikut:
a)
Tingkat
keimiskinan meningkat karena pertumbuhan penduduk yang cepat biasanya tidak
serta merta diikuti oleh pertumbuhan ekonomi yang cepat
b)
Pertumbuhan
penduduk yang cepat tidak seimbang dengan peningkatan produksi pangan dapat
mendorong kekurangan pangan
c)
Timbulnya
pemukiman atau daerah kumuh di perkotaan sebagai akibat mahalnya harga tanah
dan rumah
d)
Pemerintah
mengalami kesulitan menyediakan sarana
kebutuhan masyarakat seperti sarana
pendidikan dan kesehatan, perumahan dan lain-lain disebabkan memerlukan dana
yang besar dan lokasinya padat oleh pemukiman penduduk.
Upaya
untuk mengatasi dampak ledakan penduduk diantaranya:
a)
Melaksanakan
program KB, mengandalikan pertumbuhan penduduk melalui cara pengendalian
kelahiran
b)
Menggalakan
program transmigrasi
c)
Meningkatkan
kualitas sumber daya manusia sehingga kemampuannya bekerja untuk membangun
dirinya menjadi lebih baik
d)
Memperluas
lapangan pekerjaan
e)
Pengiriman tenaga
kerja ke negara tetangga
4. KEPADATAN
PENDUDUK
Kepadatan penduduk adalah
jumlah penduduk di suatu wilayah per satuan luas. Dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:
a.
Kepadatan
penduduk aritmatik
b.
Kepadatan
penduduk agraris
1. Kepadatan
penduduk aritmatik
Adalah
jumlah penduduk rata-rata yang menempati wilayah seluas 1 km2 .
kepadatan penduduk aritmatik sering disebut kepadatan penduduk.
Rumus
untuk menghitungnya adalah:
Contoh soal:
Jika
diketahui hasil survei penduduk provinsi Jawa Barat tahun 2006 sebesar
12.457.777 jiwa dan luas wilayah sebesar 81.860 km2 . jadi kepadatan
penduduk provinsi Jawa Barat adalah:
= 152.18 (dibulatkan menjadi 152)
Angka 152 menunjukkan bahwa setiap 1 km2
wilayah provinsi Jawa Barat ditempati oleh 152 Jiwa penduduk.
2. Kepadatan
penduduk agraris
Adalah
jumlah penduduk rata-rata yang menempati wilayah seluas 1 km2 , yang
tanahnya dapat diolah untuk pertanian. Kepadatan penduduk ini disebut juga
dengan kepadatan penduduk netto. Dihitung dengan rumus:
Daerah di
Indonesia yang tingkat kepadatan penduduknya tertinggi adalah pulau jawa.
Adapun yang terendah adalah daerah pulau (irian jaya). Beberapa faktor yang
mempengaruhi tingkat kepadatan penduduk suatu daerah sebagai berikut:
a.
Tingkat kesuburan
tanah
b.
Bentuk lahan
c.
Iklim yang baik
d.
Pusat
pemerintahan
e.
Pusat kegiatan
ekonomi dan industri
f.
Ketersediaan
jalan
g.
Ketersediaan
pusat pendidikan
Beberapa
upaya-upaya yang dilakukan untuk mengurangi kepadatan penduduk:
a.
Menggalakan
program transmigrasi penduduk dari daerah padat ke daerah yang masih kurang
penduduknya
b.
Penyebaran
pendirian pusat-pusat industri dan perdagangan ke berbagai daerah sehingga
penduduk tidak memusat hanya disuatu daerah
c.
Pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya seperti pembangunan jalan raya dan fasilitas
pendidikan
d.
Pemanfaatan IPTEk
untuk mengolah daerah-daerah yang tanahnya tidak subur dan gersang menjadi
daerah yang subur dan nyaman untuk digunakan sebagai tempat tinggal
e.
Membuat peraturan
pemerintah yang mengatur tentang imigrasi dan emigrasi.
5. KOMPOSISI
PENDUDUK MENURUT UMUR DAN JENIS KELAMIN
Komposisi
penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu dan untuk
tujuan tertentu pula. Mengetahui komposisi penduduk diperlukan untuk
merencanakan kegiatan pada masa mendatang.
Komposisi
penduduk disuatu negara diklasifikasikan menurut klasifikasi dibawah ini:
1.
Komposisi
penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
2.
Komposisi
penduduk (susunan) penduduk berdasarkan pendidikan
3.
Komposisi penduduk
berdasarkan pekerjaan
Komposisi
penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dibentuk piramida penduduk, yaitu
grafik balok yang dibuat secara horizontal untuk membandingkan penduduk
laki-laki dan perempuan.
Macam-macam
bentuk piramida penduduk:
a.
Piramida penduduk
muda (ekpansive)
Bentuk
piramida penduduk muda bagian bawahnya besar, makin ke puncak makin sempit,
sehingga berbentuk limas. Hal ini menggambarkan bahwa penduduk dalam keadaan
tumbuh, jumlah kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian.
b.
Piramida penduduk
tetap (stationer)
Bentuk
piramida ini di bagian atas dan bagian bawahnya hampir sama, sehingga berbentuk
seperti granat. Hal ini menggambarkan bahwa angka kelahiran seimbang dengan
angka kematian. Jumlah penduduk usia muda hampir sama dengan usia dewasa.
c.
Piramida penduduk
tua (constrictive)
Bentuk
piramida ini dibagian bawah kecil dan di bagian atas besar, sehingga berbentuk
seperti batu nisan, hal itu menggambarkan penurunan angka kelahiran lebih pesat
dari angka kematian, sehingga jumlah penduduk usia muda lebih sedikit
dibandingkan dengan usia dewasa. Jumlah penduduk mengalami penurunan.
Data
tentang komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dipergunakan
untuk:
a.
Angka beban
ketergantungan (dependency ratio)
Adalah
angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang termasuk usia
tidak produktif dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif.
Orang
yang termasuk golongan usia tidak produktif adalah:
1.
Antara usia 0
sampai 14 tahun
2.
Usia 65 tahun ke
atas
Adapun
yang termasuk usia produktif adalah usia antara 15 sampai 64 tahun.
Rumus
untuk menghitung angka beban ketergantungan adalah:
Jumlah
penduduk usia non produktif =
Berkaitan
erat dengan tingkat kesejahteraan penduduk. Makin tinggi angka beban
ketergantungannya, maka makin rendah tingkat kesejahteraan penduduk dan
sebaliknya.
b.
Angka usia
harapan hidup (life expectance)
Adalah
rata-rata usia penduduk yang diperhitungkan sejak kelahiran. Berkaitan dengan
dengan angka kematian bayi. Makin tinggi angka kematian bayi, makin rendah usia
harapan hidup dan sebaliknya. Dan sangat berkaitan dengan tingkat kesehatan
masyarakat.
Dihitung
dengan rumus:
c.
Rasio jenis
kelamin (sex ratio)
Adalah
perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dan banyaknya penduduk perempuan pada
suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.
Rumus
menghitung rasio jenis kelamin:
6. MOBILITAS
PENDUDUK
Mobilitas
penduduk dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk dari suatu daerah ke
daerah lain, disebut juga migrasi atau perpindahan penduduk dari suatu tempat
ke tempat lain di lokasi geografis yang berbeda dengan tujuan menetap.
Berdasarkan
ruang gerak atau jangkauannya, migrasi dapat dibagi atas dua jenis yaitu:
a. Migrasi
internasional
Adalah
perpindahan penduduk antara satu negara dan negara lainnya.
Migrasi
internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu sebagai berikut:
1.
Imigrasi yaitu
masuknya penduduk dari negara lain ke dalam suatu negara. Orang yang melakukan
migrasi disebut imigran.
2.
Emigrasi yaitu
perpindahan penduduk dari dalam satu negara ke negara lain.
3.
Remigrasi atau
repatriasi yaitu perpindahan penduduk dari satu negara kembali ke negaranya
sendiri.
b. Migrasi
nasional
Yaitu
perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi nasional terdiri atas
beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1)
Urbanisasi yaitu
perpindahan pendudu dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Dipengaruhi oleh
beberapa faktor:
a)
Ingin mencari
pekerjaan karena di kota lebih banyak lapangan kerja
b)
Ingin melanjutkan
pendidikan karena di kota banyak sekolah jenjang tinggi
c)
Ingin mencari
pengalaman baru di kota
d)
Ingin mendapatkan
lebih banyak hiburan, fasilitas untuk hiburan di kota relatif lebih banyak dari
pada di desa.
2)
Transmigrasi
yaitu perpindahan penduduk dari salah satu pulau untuk menetap di pulau lain
dalam wilayah negara republik Indonesia untuk kepentingan pembangunan negara
atau alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah.
Transmigrasi
pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah belanda
dari daerah kedu ke daerah Lampung sebanyak 155 keluarga.
Tujuan
dari program transmigrasi adalah:
a)
Pemerataan
persebaran penduduk
b)
Peningkatan taraf
hidup para tansmigran di daerah transmigrasi
c)
Pengolahan sumber
daya alam yang selama ini belum tersentuh di daerah baru
d)
Penyediaan
lapangan pekerjaan bagi taransmigran di daerah transmigrasi
e)
Pemerataan
pembangunan di seluruh Indonesia
f)
Peningkatan
kesatuan dan persatuan bangsa
g)
Peningkatan
pertahanan dan kemanan nasional
Berdasarkan
pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia dapat dibedakan menjadi:
a)
Transmigrasi umum
yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah
b)
Tansmigrasi
khusus yaitu transmigrasi yang dilaksanakan oleh pemerintah yang sifatnya
khusus dengan tujuan tertentu.
c)
Transmigrasi
spontan atau swakarya yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh penduduk atas
kemauan dan biaya sendiri dengan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah
berupa lahan garapan sluas dua hektar dan lain-lain.
d)
Transmigrasi
swakarya yaitu transmigrasi yang sebagian besar biaya ditanggung oleh
pemerintah, sedangkan untuk pembukaan lahan ditanggung oleh transmigran.
e)
Transmigrasi
lokal yaitu transmigrasi yang terjadi dari satu daerah ke daerah lainnya di
dalam satu provinsi
f)
Transmigrasi
bedol desa yaitu perpindahan penduduk meliputi seluruh penduduk desa beserta
kepala desa dan perangkat-perangkatnya ke daerah lain.
g)
Transmigrasi
sekotoral yaitu perpindahan penduduk yang biayanya ditanggung bersama oleh
pemerintah daerah tujuan transmigrasi.
3)
Rulasisasi
Adalah
perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Merupakan
kebalikan dari urbanisasi. Dapat terjadi karena:
a)
Adanya kerinduan
untuk kembali ke desa asal
b)
Pekerjaan di kota
sudah selesai sehingga kembali ke desa
c)
Merasa sudah
busan di kota dan ingin tenang hidup di desa
d)
Ingin mengabdi
pada desa dan sebagainya
c.
Migrasi musiman
Adalah
perpindahan penduduk yang terjadi pada musim-musim tertentu.
d. Migrasi sirkuler
Yaitu
perpindahan penduduk sementara karena mendekati tempat pekerjaan.
Adapun
alasan seseorang melakukan migrasi tentunya beragam dan dipengaruhi oleh
faktor-faktor tertentu. Secara umum faktor-faktor tersebut adalah:
a)
Faktor ekonomi
yaitu ingin memperoleh kesejahteraan yang lebih baik di tempat yang baru.
b)
Faktor pendidikan
yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi.
c)
Faktor pekerjaan
yaitu migrasi yang terjadi karena penugasan yang diberikan oleh pemimpin
tempatnya bekerja.
d)
Faktor
keselamatan yaitu daerah yang sering dilanda bencana alam seperti banjir, tanah
longsor, dan bencana-bencana alam lainnya.
e)
Faktor keamanan
yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya perbedaan politik di antara warga
msyarakat.
f)
Faktor politik
yaitu migrasi yang terjadi karena adanya perbedaan agama sehingga sebagian
penduduk merasa kurang bebas menjalankan ajaran agamanya.
g)
Faktor agama
yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama sehingga penduduk merasa
kurang bebas menjalankan ajaran agamanya.
h)
Faktor sosial
yaitu migrasi yang terjadi karena adanya tekanan-tekanan sosial dari masyarakat
terhadap seseorang sehingga ia bermigrasi.
i)
Faktor
kepentingan pembangunan yaitu migrasi yang terjadi karena suatu daerah
permukiman penduduk terkena proyek pembangunan seperti pembuatan jalan tol
cipularang dll.
Dampak positif migrasi internasional
Dampak
positif imigrasi:
a)
Migrasi mendorong
terjadinya proses alih teknologi dari tenaga asing kepada tenaga kerja
indonesia.
b)
Kedatangan orang-orang
asing ke Indonesia mempercepat proses pembangunan dan menyerap tenga kerja dalam
jumlah besar.
c)
Imigrasi dari
negara-negara asing, terutama dari negara maju yang bertujuan untuk bekerja di
Indonesia.
d)
Dapat menambah
rasa persahabatan dan kebersamaan antar bangsa.
Dampak
positif emigrasi:
a)
Meningkatkan
persediaan devisa negara berupa mata uang asing yang diperoleh dari orang
Indonesia yang kerja di luar negeri (TKI).
b)
Mengurangi
ketergantungan Indonesia terhadap tenaga-tenaga ahli dari luar negeri.
c)
Dapat menjadi
duta bangsa untuk memperkenalkan Indonesia di negara lain.
Dampak positif migrasi nasional
Dampak
positif migrasi nasional:
a)
Lahan-lahan yang
kosong dapat dimanfaatkan
b)
Penduduk yang
ditransmigrasikan kehidupannya dapat lebih baik secara ekonomi
c)
Meningkatnya
produksi, terutama di bidang pertanian
d)
Dapat mempercepat
pemerataan penduduk
e)
Mengurangi jumlah
pengangguran, terutama bagi mereka yang ditransmigrasi
Dampak
positif urbanisasi:
a)
Dapat memenuhi
kebutuhan tenga kerja
b)
Banyak di antara
penduduk desa yang telah berurbanisasi ke kota tergolong orang yang berhasil
c)
Membawa dampak
positif bagi pembangunan desa
d)
Meningkatkan
taraf hidup keluarga yang ditinggalkan di desa
e)
Dinamika
kehidupan kota bertambah ramai seperti kegiatan perdagangan
f)
Kesempatan membuka
usaha-usaha baru semakin luas.
Dampak
positif ruralisasi:
a)
Menjadi pendorong
pembaruan di desa
b)
Membantu
kekurangan tenaga terampil di desa
c)
Mendorong
kemajuan perekonomian di desa.
Dampak negatif migrasi internasional
Dampak
negatif imigrasi:
a)
Orang-orang yang
melakukan imigrasi adakalanya di antara mereka terdapat orang-orang yang
bertujuan tidak baik.
b)
Imigrasi asing
yang datang untuk bekerja kadang-kadang dapat menimbulkan kecemburuan sosial
antara tenaga kerja asing dan tenaga kerja dalam negeri.
c)
Berkembangnya
budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa.
Dampak
negatif emigrasi:
a)
Tenaga-tenaga
terampil dalam negeri lebih memilih tinggal di luar negeri.
b)
Jika
emigran-emigran dari Indonesia ke luar negeri merupakan tenaga-tenaga
ahli/terampil, akan mengurangi tenaga ahli yang ada di dalam negeri.
c)
Oknum
emigran-emigran dari Indonesia yang melakukan tindakan-tindakan yang dilarang
di negara lain, dapat memperburuk citra Indonesia di luar negeri.
Dampak negatif migrasi nasional
Dampak
negatif transmigrasi:
a)
Transmigrasi
memerlukan dana yang cukup besar sehingga banyak menghabiskan keuangan negara.
b)
Terkadang
mendorong kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dan para transmigran.
c)
Adanya
transmigran yang kurang sungguh-sungguh dapat menyebabkan kegagalan dalam
pelaksanaan transmigrasi sehingga dana yang dikeluarkan menjadi sia-sia.
d)
Beberpa orang
dari transmigran tidak betah di tempat tinggal yang baru dan kembali ke tempat
asalnya.
Untuk
mengatasi dampak negatif dari transmigrasi adalah:
a)
Dalam rangka
mengurangi biaya yang dikeluarkan pemerintah, jenis proyek transmigrasi dapat
lebih diutamakan transmigrasi spontan atau swakarsa.
b)
Dilakukan proses
seleksi yang lebih baik kepada calon-calon transmigran sehingga orang-orang di
transmigrasikan benar-benar telah siap mental maupun fisik.
c)
Menyiapkan lahan
yang baik dan siap untuk ditempati.
d)
Dilakukan kerja
sama dengan masyarakat setempat di daerah dekat transmigran seperti diadakan
pelatihan bersama dan bantuan berupa fasilitas yang hampir sama dengan yang
diberikan kepada para transmigran.
Dampak
negatif urbanisasi:
a)
Terhadap desa
Ø Produktivitas desa menjadi rendah karena penduduk yang
tinggal di desa kebanyakan orang-orang tua.
Ø Tenga terampil di desa berkurang dengan berpindahnya
tenaga berpendidikan dan terampil ke kota.
Ø Umumnya orang-orang desa yang berurbanisasi ke kota
yang melanjutkan pendidikan enggan kembali sehingga desa kekurangan tenaga
terdidik.
b)
Terhadap kota
Ø Mendorong terjadinya kemacetan lalu lintas;
Ø Mendorong meningkatnya harga lahan di kota sehingga
sulit dijangkau oleh masyarakat kecil;
Ø Banyaknya yang tinggal di kota menyebabkan persediaan
tenaga kerja lebih besar daripada kesempatan kerja sehingga terjadilah
pengangguran;
Ø Banyaknya pengangguran dapat mendorong meningkatnya kriminalitas;
Ø Padatnya penduduk di kota menyebabkan timbulnya
permukiman-permukiman kumuh.
Upaya
yang dilakukan untuk menangglangi dampak negatif migrasi nasional adalah:
Ø Pemerataan pembangunan ke daerah-daerah sehingga
penduduk tidak selalu terdorong untuk pindah ke kota;
Ø Pengembangan perekonomian desa sehingga kesempatan
kerja dan sumber-sumber keuangan tersedia pula di desa;
Ø Pembangunan sarana dan prasarana umum seperti jalan
raya, listrik, telepon dan sebagainya di pedesaan sehingga hubungan antara desa
dan kota menjadi lanca;
Ø Pembangunan sarana pendidikan yang memadai sehingga
orang desa tidak harus selalu pergi ke kota untuk melanjutkan pendidikan.
7.
KUALITAS PENDUDUK
Mutu atau kualitas penduduk
adalah tingkat kehidupan penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidup utama, antara
lain kebutuhan akan makanan, pakaian, perumahan, kesehatan dan pendidikan.
Ciri-ciri lain yang
menunjukkan mutu penduduk suatu negara rendah adalah sebagai berikut:
a.
Kekurangan
makanan dan pakaian
b.
Perumahan buruk,
kotor dan kumuh
c.
Sebagian besar
penduduk tidak bersekolah atau berpendidikan rendah
d.
Kesehatan
penduduk tidak memadai
e.
Kebutuhan-kebutuhan
pendukung seperti hiburan dan rekreasi tidak terpenuhi.
Ciri-ciri mutu penduduk
tinggi adalah:
a.
Kebutuhan makanan
dan pakaian mudah dipenuhi
b.
Perumahan baik,
bersih, dan teratur
c.
Alat-alat rumah
tangga cukup baik dan lengkap
d.
Kebutuhan-kebutuhan
lain terpenuhi, misalnya kendaraan, sarana hiburan, dan rekreasi.