Minggu, 02 September 2012

KEPENDUDUKAN


PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

1.       PERTUMBUHAN PENDUDUK

·         Penduduk adalah orang-orang yang  mendiami suatu tempat (kampung, negara, pulau, dan sebagainya) dan tercatat sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku di tempat itu.
·         Penduduk menurut UUD 1945 Bab X Pasal 26 adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
·         Sensus Penduduk adalah keseluruhan penduduk pada periode waktu tertentu.
·         Perubahan jumlah penduduk disebabakan oleh adanya pertumbuhan penduduk baik pertumbuhan positif maupun pertumbuhan negatif.
·         Pertumbuhan positif adalah pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan jumlah penduduk bertambah
·         Pertumbuhan negatif adalah pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan jumlah penduduk mengalami penurunan.

Perubahan penduduk di suatu daerah atau negara dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu:
1.       Fertilisasi (kelahiran) adalah tingkat kelahiran hidup seorang wanita selama masa reproduksinya (siap untuk melahirkan keturunan).
2.       Mortalitas (kematian) adalah meninggalnya seorang penduduk menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk.
3.       Migrasi adalah berpindahnya seorang penduduk dari suatu tempat ke tempat lain yang menyebabkan berkurang atau bertambahnya jumlah penduduk.

Bentuk migrasi diantaranya adalah:
1.       Imigrasi adalah pindahnya penduduk ke negara lain
2.       Emigrasi adalah masuknya penduduk dari negara lain
3.       Transmigrasi adalah pindahnya penduduk ke pulau lain dalam satu negara
4.       Urbanisasi adalah pindahnya penduduk dari desa ke kota.

Pertumbuhan penduduk dibedakan menjadi dua yaitu:
1.       Pertumbuhan penduduk alami
2.       Pertumbuhan penduduk migrasi

Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.

Pertumbuhan penduduk dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1.       Pertumbuhan penduduk alami (natural increase)
Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian. Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk alami adalah berikut:
Keterangan           :               T              = angka pertumbuhan penduduk (jiwa)
                                                L              = jumlah kelahiran (jiwa)
                                                M            = jumlah kematian (jiwa)

Contoh:
Penduduk Indonesia tahun 2000 berjumlah 201,1 juta jiwa. Angka kelahiran 24 per seribu dan angka kematian 8 per seribu. Berapakah pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2000 tersebut?
Jawab:
L              = 24
M            = 8
T              = L – M
                =24 – 8 = 16 per seribu
Bila dijadikan persen =
Pada tahun 2000 pertumbuhan penduduk 1,6% =  
Jumlah penduduk Indonesia tahun 2007 =

2.       Pertumbuhan penduduk migrasi
Adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih jumlah migrasi masuk (imigrasi) dan jumlah migrasi keluar (emigrasi).





Dihitung dengan rumus:
Keterangan:
T              : jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
I               : jumlah migrasi masuk pertahun
E              : jumlah migrasi keluar per tahun

3.       Pertumbuhan penduduk total (total population growt)
Adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian ditambah dengan selisih jumlah migrasi dan jumlah emigrasi.
Dihitung dengan rumus:
Keterangan:
T              : pertumbuhan penduduk per tahun
L              : Jumlah kelahiran per tahun
M            : jumlah kematian per tahun
I               : jumlah imigrasi (penduduk yang masuk ke suatu negara/wilayah untuk menetap) per tahun
E              : jumlah emigrasi (penduduk yang meninggalkan/pindah ke wilayah/negara lain) per tahun

Penggolongan pertumbuhan penduduk didasarkan pada:
·         Pertumbuhan penduduk dikatakan rendah jika < 1%
·         Pertumbuhan penduduk dikatakan sedang jika antara 1% - 2%
·         Pertumbuhan penduduk dikatakan tinggi jika > 2%

Rendahnya jumlah penduduk dipengaruhi tingkat kelahiran dan kematian

Kriteria yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya angka kelahiran dan kematian adalah:
a.        Penggolongan angka kelahiran
·         Angka kelahiran rendah, jika angka kelahiran  < 30
·         Ankga kelahiran sedang, jika angka kelahiran antara 30 – 40
·         Angka kelahiran tinggi, jika angka kelahiran > 40.

b.       Penggolongan angka kematian
·         Angka kematian rendah, jika angka kematian < 10
·         Angka kematian sedang, jika angka kematian antara 10 – 20
·         Angka kematian tinggi, jika angka kematian > 20.

2.       ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN
Angka kelahiran dibagi menjadi dua:
1.       Angka kelahiran kasar
Yaitu banyaknya bayi yang lahir hidup setiap 1.000 penduduk selama 1 tahun.
Dihitung dengan rumus:
Keterangan:
CBR (crude birt rate)          : angka kelahiran kasar
B (birth)                                : jumlah kelahiran
P (population)                     : jumlah penduduk

2.       Angka kelahiran khusus
Yaitu banyaknya bayi yang lahir hidup setiap 1.000 penduduk wanita usia tertentu (usia subur) selama satu tahun.
Setiap tahun angka kelahiran bisa bertambah atau berkurang. Faktor-faktor yang mendorong angka kelahiran diantaranya:
*       kawin usia dini
*       adanya beberapa anggapan di masyarakat, seperti:
a)       anak sebagai penentu status sossial
b)       punya banyak anak merasa terpandang di mata masyarakat
c)       anak sebagai penerus keturunan
d)       banyak anak banyak rezeki.

Selain faktor-faktor pendorong terdapat juga faktor-faktor penghambat angka kelahiran, diantaranya:
a)       pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB)
b)       alasan ekonomi atau pendidikan, orang menunda perkawinan
c)       wanita karier, merasa repot jika mempunyai anak banyak
d)       karena suatu penyakit tertentu yang diderita perempuan, seperti kanker rahim, atau keguguran ketika melahirkan
e)       adanya udang-undang pokok perkawinan NO.1 tahun 1974 yang menentukan umur minimal kawin seorang laki-laki dan wanita 16 tahun.

Angka kematian dibedakan menjadi dua:
1.       angka kematian kasar
adalah banyaknya orang yang mati setiap 1.000 penduduk per tahun
Keterangan:
CDR (crude death rate)     : Angka kematian kasar
D (death)                              : jumlah kematian
P (population)                     : jumlah penduduk

2.       angka kematian khusus
adalah banyaknya orang yang mati setiap 1.000 penduduk usia tertentu per tahun.
Sama halnya seperti angka kelahiran, angka kematian juga dipengaruhi oleh faktor-faktor pendorong dan faktor-faktor penghambat diantara faktor pendorong tersebut adalah:
a)       adanya bencana alam dan wabah penyakit
b)       fasilitas kesehatan yang kurang
c)       tinkat kesehatan masayarakat yang rendah
d)       makanan kurang bergizi
e)       kecelakaan lalu lintas
f)        adanya peperangan

adapun faktor-faktor penghambatnya diantaranya:
a)       fasilitas kesehatan yang lengkap
b)       kemajuan pendidikan dan kesadaran masayarakat terhadap kesehatan
c)       larangan agama membunuh orang
d)       makanan cukup bergizi
e)       lingkungan yang bersih dan teratur.

3.       LEDAKAN PENDUDUK DAN UPAYA MENGATASINYA
Dapat diartikan sebagai suatu keadaan kependudukan yang memperlihatkan pertumbuhan yang melonjak cepat dalam waktu yang relatif pendek. Biasanya terjadi akibat angka kelahiran yang sangat tinggi, sedangkan angka kematian mengalami penurunan yang drastis.
Bebarapa dampak negatif yang timbul sebagai akibat dari  terjadinya ledakan penduduk diantaranya sebagai berikut:
a)       Tingkat keimiskinan meningkat karena pertumbuhan penduduk yang cepat biasanya tidak serta merta diikuti oleh pertumbuhan ekonomi yang cepat
b)       Pertumbuhan penduduk yang cepat tidak seimbang dengan peningkatan produksi pangan dapat mendorong kekurangan pangan
c)       Timbulnya pemukiman atau daerah kumuh di perkotaan sebagai akibat mahalnya harga tanah dan rumah
d)       Pemerintah mengalami kesulitan menyediakan  sarana kebutuhan masyarakat  seperti sarana pendidikan dan kesehatan, perumahan dan lain-lain disebabkan memerlukan dana yang besar dan lokasinya padat oleh pemukiman penduduk.

Upaya untuk mengatasi dampak ledakan penduduk diantaranya:
a)       Melaksanakan program KB, mengandalikan pertumbuhan penduduk melalui cara pengendalian kelahiran
b)       Menggalakan program transmigrasi
c)       Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga kemampuannya bekerja untuk membangun dirinya menjadi lebih baik
d)       Memperluas lapangan pekerjaan
e)       Pengiriman tenaga kerja ke negara tetangga

4.       KEPADATAN PENDUDUK
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk di suatu wilayah per satuan luas. Dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.        Kepadatan penduduk aritmatik
b.       Kepadatan penduduk agraris

1.       Kepadatan penduduk aritmatik
Adalah jumlah penduduk rata-rata yang menempati wilayah seluas 1 km2 . kepadatan penduduk aritmatik sering disebut kepadatan penduduk.
Rumus untuk menghitungnya adalah:

Contoh soal:
Jika diketahui hasil survei penduduk provinsi Jawa Barat tahun 2006 sebesar 12.457.777 jiwa dan luas wilayah sebesar 81.860 km2 . jadi kepadatan penduduk provinsi Jawa Barat adalah:


= 152.18 (dibulatkan menjadi 152)

Angka 152 menunjukkan bahwa setiap 1 km2 wilayah provinsi Jawa Barat ditempati oleh 152 Jiwa penduduk.

2.       Kepadatan penduduk agraris
Adalah jumlah penduduk rata-rata yang menempati wilayah seluas 1 km2 , yang tanahnya dapat diolah untuk pertanian. Kepadatan penduduk ini disebut juga dengan kepadatan penduduk netto. Dihitung dengan rumus:


Daerah di Indonesia yang tingkat kepadatan penduduknya tertinggi adalah pulau jawa. Adapun yang terendah adalah daerah pulau (irian jaya). Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kepadatan penduduk suatu daerah sebagai berikut:
a.        Tingkat kesuburan tanah
b.       Bentuk lahan
c.        Iklim yang baik
d.       Pusat pemerintahan
e.       Pusat kegiatan ekonomi dan industri
f.         Ketersediaan jalan
g.        Ketersediaan pusat pendidikan

Beberapa upaya-upaya yang dilakukan untuk mengurangi kepadatan penduduk:
a.        Menggalakan program transmigrasi penduduk dari daerah padat ke daerah yang masih kurang penduduknya
b.       Penyebaran pendirian pusat-pusat industri dan perdagangan ke berbagai daerah sehingga penduduk tidak memusat hanya disuatu daerah
c.        Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya seperti pembangunan jalan raya dan fasilitas pendidikan
d.       Pemanfaatan IPTEk untuk mengolah daerah-daerah yang tanahnya tidak subur dan gersang menjadi daerah yang subur dan nyaman untuk digunakan sebagai tempat tinggal
e.       Membuat peraturan pemerintah yang mengatur tentang imigrasi dan emigrasi.

5.       KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT UMUR DAN JENIS KELAMIN
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu dan untuk tujuan tertentu pula. Mengetahui komposisi penduduk diperlukan untuk merencanakan kegiatan pada masa mendatang.
Komposisi penduduk disuatu negara diklasifikasikan menurut klasifikasi dibawah ini:
1.       Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
2.       Komposisi penduduk (susunan) penduduk berdasarkan pendidikan
3.       Komposisi penduduk berdasarkan pekerjaan
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dibentuk piramida penduduk, yaitu grafik balok yang dibuat secara horizontal untuk membandingkan penduduk laki-laki dan perempuan.
Macam-macam bentuk piramida penduduk:
a.        Piramida penduduk muda (ekpansive)
Bentuk piramida penduduk muda bagian bawahnya besar, makin ke puncak makin sempit, sehingga berbentuk limas. Hal ini menggambarkan bahwa penduduk dalam keadaan tumbuh, jumlah kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian.
 




b.       Piramida penduduk tetap (stationer)
Bentuk piramida ini di bagian atas dan bagian bawahnya hampir sama, sehingga berbentuk seperti granat. Hal ini menggambarkan bahwa angka kelahiran seimbang dengan angka kematian. Jumlah penduduk usia muda hampir sama dengan usia dewasa.

c.        Piramida penduduk tua (constrictive)
Bentuk piramida ini dibagian bawah kecil dan di bagian atas besar, sehingga berbentuk seperti batu nisan, hal itu menggambarkan penurunan angka kelahiran lebih pesat dari angka kematian, sehingga jumlah penduduk usia muda lebih sedikit dibandingkan dengan usia dewasa. Jumlah penduduk mengalami penurunan.

Data tentang komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dipergunakan untuk:
a.       Angka beban ketergantungan (dependency ratio)
Adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang termasuk usia tidak produktif dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif.
Orang yang termasuk golongan usia tidak produktif adalah:
1.       Antara usia 0 sampai 14 tahun
2.       Usia 65 tahun ke atas
Adapun yang termasuk usia produktif adalah usia antara 15 sampai 64 tahun.
Rumus untuk menghitung angka beban ketergantungan adalah:
Jumlah penduduk usia non produktif =


Berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan penduduk. Makin tinggi angka beban ketergantungannya, maka makin rendah tingkat kesejahteraan penduduk dan sebaliknya.

b.       Angka usia harapan hidup (life expectance)
Adalah rata-rata usia penduduk yang diperhitungkan sejak kelahiran. Berkaitan dengan dengan angka kematian bayi. Makin tinggi angka kematian bayi, makin rendah usia harapan hidup dan sebaliknya. Dan sangat berkaitan dengan tingkat kesehatan masyarakat.
Dihitung dengan rumus:


c.        Rasio jenis kelamin (sex ratio)
Adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.
Rumus menghitung rasio jenis kelamin:


6.       MOBILITAS PENDUDUK
Mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain, disebut juga migrasi atau perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain di lokasi geografis yang berbeda dengan tujuan menetap.
Berdasarkan ruang gerak atau jangkauannya, migrasi dapat dibagi atas dua jenis yaitu:

a.       Migrasi internasional
Adalah perpindahan penduduk antara satu negara dan negara lainnya.
Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu sebagai berikut:
1.       Imigrasi yaitu masuknya penduduk dari negara lain ke dalam suatu negara. Orang yang melakukan migrasi disebut imigran.
2.       Emigrasi yaitu perpindahan penduduk dari dalam satu negara ke negara lain.
3.       Remigrasi atau repatriasi yaitu perpindahan penduduk dari satu negara kembali ke negaranya sendiri.

b.       Migrasi nasional
Yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi nasional terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1)       Urbanisasi yaitu perpindahan pendudu dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Dipengaruhi oleh beberapa faktor:
a)       Ingin mencari pekerjaan karena di kota lebih banyak lapangan kerja
b)       Ingin melanjutkan pendidikan karena di kota banyak sekolah jenjang tinggi
c)       Ingin mencari pengalaman baru di kota
d)       Ingin mendapatkan lebih banyak hiburan, fasilitas untuk hiburan di kota relatif lebih banyak dari pada di desa.
2)       Transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari salah satu pulau untuk menetap di pulau lain dalam wilayah negara republik Indonesia untuk kepentingan pembangunan negara atau alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah.
Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah belanda dari daerah kedu ke daerah Lampung sebanyak 155 keluarga.
Tujuan dari program transmigrasi adalah:
a)       Pemerataan persebaran penduduk
b)       Peningkatan taraf hidup para tansmigran di daerah transmigrasi
c)       Pengolahan sumber daya alam yang selama ini belum tersentuh di daerah baru
d)       Penyediaan lapangan pekerjaan bagi taransmigran di daerah transmigrasi
e)       Pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia
f)        Peningkatan kesatuan dan persatuan bangsa
g)       Peningkatan pertahanan dan kemanan nasional

Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia dapat dibedakan menjadi:
a)       Transmigrasi umum yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah
b)       Tansmigrasi khusus yaitu transmigrasi yang dilaksanakan oleh pemerintah yang sifatnya khusus dengan tujuan tertentu.
c)       Transmigrasi spontan atau swakarya yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh penduduk atas kemauan dan biaya sendiri dengan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah berupa lahan garapan sluas dua hektar dan lain-lain.
d)       Transmigrasi swakarya yaitu transmigrasi yang sebagian besar biaya ditanggung oleh pemerintah, sedangkan untuk pembukaan lahan ditanggung oleh transmigran.
e)       Transmigrasi lokal yaitu transmigrasi yang terjadi dari satu daerah ke daerah lainnya di dalam satu provinsi
f)        Transmigrasi bedol desa yaitu perpindahan penduduk meliputi seluruh penduduk desa beserta kepala desa dan perangkat-perangkatnya ke daerah lain.
g)       Transmigrasi sekotoral yaitu perpindahan penduduk yang biayanya ditanggung bersama oleh pemerintah daerah tujuan transmigrasi.

3)       Rulasisasi
Adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Merupakan kebalikan dari urbanisasi. Dapat terjadi karena:
a)       Adanya kerinduan untuk kembali ke desa asal
b)       Pekerjaan di kota sudah selesai sehingga kembali ke desa
c)       Merasa sudah busan di kota dan ingin tenang hidup di desa
d)       Ingin mengabdi pada desa dan sebagainya

c.        Migrasi musiman
Adalah perpindahan penduduk yang terjadi pada musim-musim tertentu.
d.       Migrasi sirkuler
Yaitu perpindahan penduduk sementara karena mendekati tempat pekerjaan.



Adapun alasan seseorang melakukan migrasi tentunya beragam dan dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Secara umum faktor-faktor tersebut adalah:
a)       Faktor ekonomi yaitu ingin memperoleh kesejahteraan yang lebih baik di tempat yang baru.
b)       Faktor pendidikan yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
c)       Faktor pekerjaan yaitu migrasi yang terjadi karena penugasan yang diberikan oleh pemimpin tempatnya bekerja.
d)       Faktor keselamatan yaitu daerah yang sering dilanda bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan bencana-bencana alam lainnya.
e)       Faktor keamanan yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya perbedaan politik di antara warga msyarakat.
f)        Faktor politik yaitu migrasi yang terjadi karena adanya perbedaan agama sehingga sebagian penduduk merasa kurang bebas menjalankan ajaran agamanya.
g)       Faktor agama yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama sehingga penduduk merasa kurang bebas menjalankan ajaran agamanya.
h)       Faktor sosial yaitu migrasi yang terjadi karena adanya tekanan-tekanan sosial dari masyarakat terhadap seseorang sehingga ia bermigrasi.
i)         Faktor kepentingan pembangunan yaitu migrasi yang terjadi karena suatu daerah permukiman penduduk terkena proyek pembangunan seperti pembuatan jalan tol cipularang dll.

Dampak positif migrasi internasional
Dampak positif imigrasi:
a)       Migrasi mendorong terjadinya proses alih teknologi dari tenaga asing kepada tenaga kerja indonesia.
b)       Kedatangan orang-orang asing ke Indonesia mempercepat proses pembangunan dan menyerap tenga kerja dalam jumlah besar.
c)       Imigrasi dari negara-negara asing, terutama dari negara maju yang bertujuan untuk bekerja di Indonesia.
d)       Dapat menambah rasa persahabatan dan kebersamaan antar bangsa.

Dampak positif emigrasi:
a)       Meningkatkan persediaan devisa negara berupa mata uang asing yang diperoleh dari orang Indonesia yang kerja di luar negeri (TKI).
b)       Mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap tenaga-tenaga ahli dari luar negeri.
c)       Dapat menjadi duta bangsa untuk memperkenalkan Indonesia di negara lain.

Dampak positif migrasi nasional
Dampak positif migrasi nasional:
a)       Lahan-lahan yang kosong dapat dimanfaatkan
b)       Penduduk yang ditransmigrasikan kehidupannya dapat lebih baik secara ekonomi
c)       Meningkatnya produksi, terutama di bidang pertanian
d)       Dapat mempercepat pemerataan penduduk
e)       Mengurangi jumlah pengangguran, terutama bagi mereka yang ditransmigrasi

Dampak positif urbanisasi:
a)       Dapat memenuhi kebutuhan tenga kerja
b)       Banyak di antara penduduk desa yang telah berurbanisasi ke kota tergolong orang yang berhasil
c)       Membawa dampak positif bagi pembangunan desa
d)       Meningkatkan taraf hidup keluarga yang ditinggalkan di desa
e)       Dinamika kehidupan kota bertambah ramai seperti kegiatan perdagangan
f)        Kesempatan membuka usaha-usaha baru semakin luas.

Dampak positif ruralisasi:
a)       Menjadi pendorong pembaruan di desa
b)       Membantu kekurangan tenaga terampil di desa
c)       Mendorong kemajuan perekonomian di desa.

Dampak negatif migrasi internasional
Dampak negatif imigrasi:
a)       Orang-orang yang melakukan imigrasi adakalanya di antara mereka terdapat orang-orang yang bertujuan tidak baik.
b)       Imigrasi asing yang datang untuk bekerja kadang-kadang dapat menimbulkan kecemburuan sosial antara tenaga kerja asing dan tenaga kerja dalam negeri.
c)       Berkembangnya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa.

Dampak negatif emigrasi:
a)       Tenaga-tenaga terampil dalam negeri lebih memilih tinggal di luar negeri.
b)       Jika emigran-emigran dari Indonesia ke luar negeri merupakan tenaga-tenaga ahli/terampil, akan mengurangi tenaga ahli yang ada di dalam negeri.
c)       Oknum emigran-emigran dari Indonesia yang melakukan tindakan-tindakan yang dilarang di negara lain, dapat memperburuk citra Indonesia di luar negeri.

Dampak negatif migrasi nasional
Dampak negatif transmigrasi:
a)       Transmigrasi memerlukan dana yang cukup besar sehingga banyak menghabiskan keuangan negara.
b)       Terkadang mendorong kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dan para transmigran.
c)       Adanya transmigran yang kurang sungguh-sungguh dapat menyebabkan kegagalan dalam pelaksanaan transmigrasi sehingga dana yang dikeluarkan menjadi sia-sia.
d)       Beberpa orang dari transmigran tidak betah di tempat tinggal yang baru dan kembali ke tempat asalnya.

Untuk mengatasi dampak negatif dari transmigrasi adalah:
a)       Dalam rangka mengurangi biaya yang dikeluarkan pemerintah, jenis proyek transmigrasi dapat lebih diutamakan transmigrasi spontan atau swakarsa.
b)       Dilakukan proses seleksi yang lebih baik kepada calon-calon transmigran sehingga orang-orang di transmigrasikan benar-benar telah siap mental maupun fisik.
c)       Menyiapkan lahan yang baik dan siap untuk ditempati.
d)       Dilakukan kerja sama dengan masyarakat setempat di daerah dekat transmigran seperti diadakan pelatihan bersama dan bantuan berupa fasilitas yang hampir sama dengan yang diberikan kepada para transmigran.

Dampak negatif urbanisasi:
a)       Terhadap desa
Ø  Produktivitas desa menjadi rendah karena penduduk yang tinggal di desa kebanyakan orang-orang tua.
Ø  Tenga terampil di desa berkurang dengan berpindahnya tenaga berpendidikan dan terampil ke kota.
Ø  Umumnya orang-orang desa yang berurbanisasi ke kota yang melanjutkan pendidikan enggan kembali sehingga desa kekurangan tenaga terdidik.

b)       Terhadap kota
Ø  Mendorong terjadinya kemacetan lalu lintas;
Ø  Mendorong meningkatnya harga lahan di kota sehingga sulit dijangkau oleh masyarakat kecil;
Ø  Banyaknya yang tinggal di kota menyebabkan persediaan tenaga kerja lebih besar daripada kesempatan kerja sehingga terjadilah pengangguran;
Ø  Banyaknya pengangguran dapat mendorong meningkatnya kriminalitas;
Ø  Padatnya penduduk di kota menyebabkan timbulnya permukiman-permukiman kumuh.

Upaya yang dilakukan untuk menangglangi dampak negatif migrasi nasional adalah:
Ø  Pemerataan pembangunan ke daerah-daerah sehingga penduduk tidak selalu terdorong untuk pindah ke kota;
Ø  Pengembangan perekonomian desa sehingga kesempatan kerja dan sumber-sumber keuangan tersedia pula di desa;
Ø  Pembangunan sarana dan prasarana umum seperti jalan raya, listrik, telepon dan sebagainya di pedesaan sehingga hubungan antara desa dan kota menjadi lanca;
Ø  Pembangunan sarana pendidikan yang memadai sehingga orang desa tidak harus selalu pergi ke kota untuk melanjutkan pendidikan.

7.       KUALITAS PENDUDUK
Mutu atau kualitas penduduk adalah tingkat kehidupan penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidup utama, antara lain kebutuhan akan makanan, pakaian, perumahan, kesehatan dan pendidikan.
Ciri-ciri lain yang menunjukkan mutu penduduk suatu negara rendah adalah sebagai berikut:
a.        Kekurangan makanan dan pakaian
b.       Perumahan buruk, kotor dan kumuh
c.        Sebagian besar penduduk tidak bersekolah atau berpendidikan rendah
d.       Kesehatan penduduk tidak memadai
e.       Kebutuhan-kebutuhan pendukung seperti hiburan dan rekreasi tidak terpenuhi.

Ciri-ciri mutu penduduk tinggi adalah:
a.        Kebutuhan makanan dan pakaian mudah dipenuhi
b.       Perumahan baik, bersih, dan teratur
c.        Alat-alat rumah tangga cukup baik dan lengkap
d.       Kebutuhan-kebutuhan lain terpenuhi, misalnya kendaraan, sarana hiburan, dan rekreasi.